Bangun Kerajaan Narkoba di Labura, Ini Tanggapan Dirresnarkoba Poldasu Terkait Temuan Viral….

Pondok terpal biru yang disebut-sebut kerap dijadiakn lokasi ngebong bareng di Labura dan dikendalikan saudara kandung.

LABURA | presisi24jam.com – Meski masyarakat telah memviralkan markas narkoba di Kampung Baru, Kelurahan Aek Kanopan Timur, Kecamatan Kualuh Hulu, Kabupaten Labura berulang kali, sang mafia Andre dan Heru sampai saat ini belum juga ditangkap aparat kepolisian dari Polda Sumut, Polres Labuhan Batu dan jajaran maupun Badan Narkotika Nasional (BNN).

Akibatnya, masyarakat di Labura khususnya di Kampung Baru, Kelurahan Aek Kanopan Timur, Kecamatan Kualuh Hulu, selalu dihatui rasa khawatir akan praktik haram itu. Bahkan mereka meyakini jika kelak, cepat atau lambat sanak saudara family mereka akan menjadi korban dari peredaran gelap sang mafia narkoba biadap itu.

Apalagi, negara yang seharusnya menjadi tempat mereka mengadu tidak lagi bisa menjadi harapan mereka agar dapat terlindung dari berbagai macam ancaman kejahatan yang terus mengancam mereka setiap saat, terkhusus narkoba.

“Bisa-bisanya negara diam melihat kejahatan yang ada di depan mata mereka,” kata salah seorang warga Kampung Baru, Kelurahan Aek Kanopan Timur, Kecamatan Kualuh Hulu, kepada wartawan sembari memberi vidio lokasi baru yang baru ia rekam, Rabu (21/2/2024).

Padahal, sebut dia, barak narkoba itu selalu dipenuhi oleh para pecandu narkoba, dari kalangan remaja hingga dewasa. Disana, mereka bebas mengkonsumsi narkoba secara praktis, sebab anggota mafia disana telah menyediakan alat hisap sabu (bong) untuk para pengguna. Sedangkan sang bandar bersama para “Pasukan” selalu berada di lokasi menunggu pengguna datang dengan kiloan sabu tersedia.

“Bebas kalilah. Asal jangan ada yang bawa pulang aja sabu itu (bontot). Kalau ada yang pulang bawa sabu, pasti sudah ada yang menunggu, oknum,” sebut dia seraya mengatakan hal itu kerap terjadi.

Hal itulah, sambungnya, yang menjadi mereka khawatir setiap saat. Sebab, anak-anak mereka dan bisnis mafia narkoba hidup di lingkungan yang sama.

“Jadi kalau nngak ada negara yang bisa melindungi kami. Sama siapa kami mau mengadu. Sebenarnya negara tidak pernah peduli dengan masyarakat disini terutama generasi muda di sini. Yang ada mafia narkoba di sini kebal hukum,” sesalnya.

Untum itu, dia berharap kepada Presiden RI Jokowi Dodo untuk melihat kondisini ini. Dan segera memerintahkan anggotanya agar menangkap bandar narkoba di Kampung Baru, Kelurahan Aek Kanopan Timur, Kecamatan Kualuh Hulu, Kabupaten Labura, sang mafia Adnre dan Heru. Sepetinya, di Sumatra Utara tidak ada yang mampu meberantas praktik narkoba disana.

Terpisah, Dirresnarkoba Polda Sumut Kombes Pol Yemi Mendagi ketika dikonfirmasi mengaku akan melakukan penyelidikan terkait informasi tersebut. “Terimakasih, akan kita lidik dan tindak setiap pelaku narkoba,” tegasnya.

Sementara, Kasatnarkoba Labuhan Batu AKP Roberto ketika dikonfirmasi malah ngajak wartawan ikut nangkap sang bandar narkoba. “Kapan ada waktu abang ikut dan sama-sama kita tangkap BD narkoba itu,” sebutnya.

Dia juga menyebut, elemen masyarakat berhak menangkap BD Narkoba jenis sabu.
Sebelumnya, berkali-kali diviralkan, sampai hari ini petugas kepolisian Polres Labuahan Batu Utara dan BNN belum mampu menangkap bandar narkoba di Kampung Baru, Kelurahan Aek Kanopan Timur, Kecamatan Kualuh Hulu, Kabupaten Labura.

Padahal, terduga bandar narkoba yang diketahui abang beradik bernama Andre dan Heru itu menjual narkoba secara terang-terangan. Bahkan, setelah diberitkan mereka terpantau berpindah-pindah lokasi. Akankan aparat penegak hukum mampu memberantas para mafia narkoba di sana. (ahmad)